This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 11 Januari 2012

Home Teater Doremi Juara Pertama Festival Drama Musikal Teater


RETNO HY/"PRLM"
RETNO HY/"PRLM"
MENUTUP rangkaian kegiatan Festival Drama Musikal Teater BEL Bandung 2011, bertempat di GK Rumentangsiang, Kosambi Bandung, kelompol teater BEL menampilkan drama musikal Wek Wek karya Djaduk...
BANDUNG, (PRLM).- Kelompok Teater Doremi dari SMAN 5 Kota Cimahi keluar sebagai juara pertama Festival Drama Musikal Teater BEL Bandung 2011. Membawakan naskah “HM1L” karya Puthut Buchori, kelompok Doremi berhasil menyisihkan empat belas kelompok teater peserta festival drama musikal yang baru pertamakali diselenggarakan di Jawa Barat.
Festival Drama Musikal Teater BEL Bandung 2011 yang berlangsung sejak Selasa (19/7) dan berakhir Jumat (22/7) malam bertempat di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kosambi Bandung, diselenggarakan kelompok teater BEL sebagai bentuk kepedulian kepada kelompok teater musical yang kini berkembang di sekolah maupun umum.
“Kami memiliki tanggungjawab moral, karenanya kami mencoba mengakomodir sejauh mana apresiasi anak-anak sekolah terhadap dunia teater, khususnya teater musikal,” ujar Anton Justian JR, selaku Ketua Penyelenggara Festival Drama Musikal Teater BEL Bandung 2011.
Meskipun baru pertamakali diselenggarakan, menurut Anton, animo kelompok teater di sekolah-sekolah maupun umum di Kota Bandung dan sekitarnya cukup besar. Terbukti dengan terjaringnya lima belas peserta yang dating dari Kota Bandung, Cimahi, Kab. Bandung dan Kab. Bandung Barat.
“Karena baru pertamakali diselenggarakan, maka kami membatasi festival kali ini hanya untuk wilayah Bandung Raya. Rencananya festival akan menjadi angenda tetap dan diselenggarakan setiap tahun dengan peserta bukan hanya dari wilayah Bandung Raya,” ujar Anton.
Sementara itu hasil lengkap dari Festival Drama Musikal Teater BEL Bandung 2011, juara pertama diraih kelompok teater Doremi dari SMAN 5 Kota Cimahi diikuti, Camperenik dari SMP Tut Wuri Handayani Kota Cimahi (juara dua) dan Smadasa dari SMAN1 Dayeuhkolot, Kab. Bandung (juara tiga). Juara Favorit diraih kelompok teater SMKN 12 Kota Bandung.
Sebagai Aktor Terbaik terpilih Bayu dari kelompok teater Terase (SMAN 6 Bandung) dan aktris terpilih Nina, juga dari kelmpok teater Terase. Tata Musik diraih kelompok teater Doremi (SMAN 5 Kota Cimahi), Koreografer Terbaik Teater Lia (SMAN 3 Cimahi), Aristik Terbaik Teater Senja (SMAN 6 Kota Cimahi) dan Sutradara Terbaik disabet Rangga Ramdani dan Bank Noor. (A-87/das)***

Juara Angklung

Pembuatan angklung di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat (13/1). Ekspor angklung kesejumlah negara di Asia dan Eropa tahun lalu mencapai 8796 buah, dan tahun ini diprediksi akan naik. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Bandung – Keluarga Paduan Angklung (KPA) Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung meraih gelar tertinggi di ajang Summa Cum Laude International Youth Music Festival di Wina, Austria.
Festival tersebut memberi tempat bagi kelompok paduan suara, band, dan orkes anak muda yang paling berbakat di dunia.

Keluarga Paduan Angklung dinobatkan sebagai Winner of the Special Award of the Summa Cum Laude Festival. Menurut Wakil Kepala SMAN 3 Bandung Bidang Manajemen Mutu Firmansyah Noor, penghargaan itu adalah yang tertinggi dalam festival tersebut.
Ikut dari awal sejak festival pertama digelar pada 2007, KPA biasanya hanya meraih juara kategori tertentu.
Dalam kompetisi yang digelar 4 Juli lalu itu, kelompok angklung beranggotakan 37 orang itu memainkan tiga lagu. Mereka memilih Symphony No. 1 karya Robert Scumann, Palladio Mov 1 Allegretto karya Karl Jenkins, dan lagu Badai Pasti Berlalu karya Eros Djarot. “KPA bisa menang karena membawakan lagu klasik pakai angklung,” ujarnya saat dihubungi Tempo.
Selanjutnya bersama para pemenang di sejumlah kategori, KPA tampil di Gala Winner’s Concert di Golden Hall Museum Musikverein, Wina, Austria.
Selain pentas, kelompok angklung itu menggelar workshop mengenai angklung di hadapan mahasiswa dan pengajar sekolah musik Universitas Wina. Mereka bertukar pikiran dengan para profesor musik klasik tentang memadukan komposisi musik klasik dengan angklung.
Paduan Angklung itu bertolak ke Eropa sejak 27 Juni lalu. Mereka mengikuti festival di Wina, Slovenia dan Spanyol. Saat ini, menurut Firmansyah, rombongan masih berada di Spanyol untuk mengikuti festival lagu-lagu rakyat.
Pihak sekolah kini sedang menyiapkan sambutan kemenangan yang membanggakan Indonesia itu begitu rombongan tiba di Tanah Air pada awal Agustus mendatang.
ANWAR SISWADI

Strategi Mencegah Pergaulan Bebas

Mencegah terjadinya pergaulan bebas merupakan kewajiban karena ia termasuk dalam kategori kemungkaran. Namun, upaya-upaya yang dilakukan selama ini tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan. Hal itu dibuktikan oleh fakta bahwa individu yang terlibat pergaulan bebas masih lebih banyak di banding mereka yang tidak melakukannya.
Yang lebih memperihatinkan, bahwa yang demikian itu tidak hanya terjadi di tempat-tempat yang tergolong mudah untuk dijadikan ajang maksiat seperti diskotik dan bar, tetapi juga terjadi di tempat-tempat yang notabene berdekatan dengan kawasan suci seperti masjid dan mushalla. Yang sangat mengkhawatirkan juga, pergaulan bebas ternyata tidak hanya dilakukan oleh kalangan dewasa saja, tetapi juga remaja. Profesi para pelakunya pun beragam. Ada yang merupakan pekerja profesional, pejabat pemerintahan, termasuk anak sekolahan. Kesemua ini membuktikan betapa penanganan pergaulan bebas selama ini tidak membuahkan hasil.

Bagi sebahagian kalangan, problem utama dari permasalahan ini terletak pada minimnya akses pendidikan agama sehingga  mereka berlomba-lomba dalam membangun berbagai lembaga pendidikan agama seperti pesantren, madrasah dan perguruan tinggi. Namun, pada kenyataannya, usaha ini nyatanya menemui kegagalan.
Sebagai contoh, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah selaku universitas Islam terbesar di negeri ini pun nyatanya tidak mampu mencegah para mahasiswanya dari melakukan bentuk-bentuk pergaulan bebas seperti pacaran, khalwat dan ikhtilat.
Sebagian kalangan yang lain menilai bahwa problem utama terletak pada minimnya dai-dai yang berkualitas sehingga mereka membuat solusi sendiri berupa pengadaan pelatihan-pelatihan yang bertujuan mendidik para dai agar berkualitas—baik dari sisi materi dan cara penyampaian—sehingga mampu mencegah terjadinya pergaulan bebas di masyarakat.
Meski cara ini terbilang berhasil, tetapi tingkat keberhasilannya sangat minim dan lambat. Oleh karena itu, umat tidak bisa mengandalkan penanganan problem pergaulan bebas hanya lewat kegiatan-kegiatan tabligh atau ceramah agama dan pembangunan lembaga-lembaga pendidikan agama. Umat harus melakukan alternatif-alternatif lain yang bisa mencegah terjadinya penyimpangan pergaulan dalam masyarakat. Dalam tulisan ini, BKLDK menawarkan empat strategi guna mencegah terjadinya pergaulan bebas di tengah masyarakat:
Pertama, memperbaiki akidah. Dalam usaha menangani problem ini, akidah harus diutamakan sebab apabila seorang muslim telah memiliki akidah yang benar (akidah disebut benar apabila ia telah mengerti konsepsi akidah Islam dan meyakini betul kebenarannya), maka akan mendorong orang tersebut untuk beraktivitas sesuai syariah. Orang yang telah benar akidahnya, maka ia akan berusaha menyelaraskan perbuatan-perbuatan kesehariannya—termasuk bentuk pergaulannya—dengan hukum-hukum Islam.
Kedua, memperbaiki pemikiran dan pengetahuan. Pergaulan bebas adakalanya terjadi akibat ketidaktahuan seseorang mengenai hukum pergaulan bebas itu sendiri. Terhadap orang yang seperti ini, cukup diberitahu saja mengenai hukum pergaulan bebas menurut Islam. Apabila akidah orang tersebut sudah betul, tentu ia akan menuruti apa yang disampaikan kepadanya. Sebaliknya, apabila ia masih belum menerima, bisa menunjukkan salah satu dari dua kemungkinan: (1) akidahnya belum betul (2) ia masih belum menerima informasi yang disampaikan kepadanya.
Terhadap orang yang pertama, tentu kita harus beranjak kepada perbaikan akidahnya terlebih dahulu, baru setelah itu beranjak kepada pemberian ma’lumat (informasi) mengenai hukum pergaulan bebas kepadanya. Adapun terhadap orang yang kedua, maka kita harus terus memberitahukan kepada orang tersebut argumentasi-argumentasi syar’i yang sedetail mungkin hingga ia memahami betul akan hukum pergaulan bebas menurut Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan memperbaiki pengetahuan adalah bahwa kalau kita memperhatikan, maka akan kita dapati ada banyak pengetahuan keliru bahkan menyesatkan yang beredar di tengah masyarakat. Salah satu contohnya adalah mengenai penanganan kasus HIV/AIDS. Saat ini, LSM bidang kesehatan dan media massa terus menerus memberikan informasi bahwa upaya terbaik dalam mencegah laju penyebaran HIV/AIDS adalah dengan program kondomisasi dan penyuluhan bahaya HIV/AIDS.
Menurut mereka, jika kedua program ini berhasil dilakukan, maka akan berdampak pada tidak meningkatnya kasus-kasus HIV/AIDS. Padahal, pada faktanya tidaklah demikian.
Cara-cara tersebut sudah terbukti tidak mampu menangani penyebaran HIV/AIDS. Yang justru malah terjadi adalah semakin masifnya penyebaran penyakit yang belum ada obatnya ini. Karena cara-cara di atas sudah terbukti ketidakberhasilanya, maka akan memudahkan kita dalam menjelaskan hikmah syariat Islam berupa larangan berzina dan kebenaran Islam itu sendiri. Sebab dalam Islam, penyakit-penyakit seperti HIV/AIDS dipandang termasuk azab Allah akibat merebaknya perbuatan zina di tengah masyarakat. Rasulullah saw bersabda:
“Yâ ma’syaral muhâjirîn! Khamsun idzâ ubtuliytum bihinna, wa a’ûdzu billâh an tudrikûhunna: lam tazhhar al-fâhisyah fî qowmin qathth, hattâ yu’linû bihâ, illâ fasyâ fîhim al-thâ’ûn wa al-awjâ’u allatî lam takun madhat fî aslâfihim alladzîna madhaw…” (HR. Ibnu Majah).
(Wahai kaum Muhajirin, ada lima perkara, jika telah menimpa kalian, maka tidak ada kebaikan lagi bagi kalian. Dan aku berlindung kepada Allah SWT, semoga kalian tidak menemui zaman itu. Lima perkara itu ialah: (yang pertama) Tidak merajalela praktik perzinaan pada suatu kaum, sampai mereka berani berterusterang melakukannya, melainkan akan terjangkit penyakit menular dengan cepat dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang lalu…)
Ikrimah bercerita bahwa ia pernah mendengar Ka’ab berkata kepada Ibnu Abbas radhiyallâhu ‘anhum:
“Idzâ ra`aytum al-mathar qad muni’a fa’lamû anna al-nâs qad mana’û al-zakâh famana’allâhu mâ ‘indahu wa idzâ ra`aytum al-wabâ`a qad fasyâ fa’lamû anna al-zinâ qad fasyâ.”
(Jika engkau melihat hujan tertahan, maka ketahuilah bahwa pada saat itu manusia telah menahan zakatnya sehingga Allah pun menahan apa yang ada pada-Nya. Dan jika engkau melihat bahwa wabah penyakit merebak, maka ketahuilah bahwa pada saat itu praktik perzinaan telah merajalela).
Ketiga, memperbaiki bahasa. Mengapa bahasa harus diperbaiki? Sebab dalam masyarakat, peristiwa hamil di luar nikah bukan lagi suatu aib. Bila hamil di luar nikah dianggap bukan sebagai aib, maka perbuatan yang menjadi sarananya (baca: zina) juga tidak dianggap sebagai aib. Padahal, para ulama terdahulu menganggap zina sudah merupakan perbuatan yang luar biasa jahatnya—sehingga tatkala membahas dalam kitab-kitab mereka—para ulama menggunakan bahasa yang buruk dalam mendeskripsikan perbuatan zina.
Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari (w. 972 H) misalnya, menyebut zina sebagai akbar al-kabâ`ir ba’da al-qatli (dosa terbesar setelah membunuh).  Syaikh Muhammad al-Khathib al-Syarbini (w. 977 H) menyebut zina sebagai min afhasy al-kabâ`ir (perbuatan yang termasuk sejelek-jeleknya dosa besar)  dan Syaikh Manshur bin Yunus al-Bahuti (w. 1051 H) mendefinisikan zina sebagai fi’l al-fâhisyah fî qubul aw dubur (perbuatan keji terhadap kemaluan bagian depan atau kemaluan bagian belakang).
Itulah sebagian contoh mengenai bagaimana para ulama terdahulu menciptakan image buruk terhadap praktik zina. Yang patut diperhatikan di sini adalah bahwa para ulama ketika menjelaskan sesuatu sebagai sesuatu yang buruk, bukan karena hawa nafsu melainkan karena sesuatu itu memang sudah dijelaskan sebagai sesuatu yang buruk oleh Alquran dan sunnah Rasulullah saw. Berbeda halnya dengan kebanyakan orang zaman sekarang, yang memberikan image buruk terhadap sesuatu hanya karena berdasar hawa nafsu belaka.
Keempat, memperbaiki sistem negara. Mengingat cukup rumitnya penjelasan dalam bagian ini, maka untuk pembahasan strategi keempat akan dijelaskan dalam tulisan berikutnya, insyâ Allâh.
(Adnan Syafi’i, BKLDK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

PEMENANG LOMBA KALIGRAFI INTERNASIOMAL

Selamat dan Sukses kepada Nur Khamidiyah mahasiswa Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah meraih Juara II Lomba Kaligrafi Internasional ke-8 di Turki.
Lomba Kaligrafi Internasional ke-8 yang diadakan oleh IRCICA tahun ini  dibagikan kepada 64 partisipan dari 15 negara
Kamis 15 April 2010 yang lalu merupakan hari bersejarah bagi dunia kaligrafi Indonesia. Seorang kaligrafer wanita Indonesia, Nur Khamidiyah mahasiswa Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, berhasil menorehkan prestasi dengan menduduki juara ke- 2 kategori khat Magribi pada Lomba Kaligrafi Internasional yang diadakan oleh Islamic History Art and Culture Research Center (IRCICA) di Turki.
Lomba Kaligrafi Internasional ke-8 yang diadakan oleh IRCICA tahun ini menganugerahkan 28 juara utama, 32 juara harapan, serta 8 penghargaan insentif, dibagikan kepada 64 partisipan dari 15 negara.

Lomba Kaligrafi atas nama “Badawi al-Dirani” tahun ini memperlombakan 10 cabang kaligrafi yang dikenal di dunia.

Berbicara dalam jumpa pers di Istana Yildiz, Direktur Umum IRCICA dan Panitia Lomba, Dr Halit Eren, mengatakan,  telah menjadi saksi, bahwa seni kaligrafi Islam telah lahir kembali, dengan lahirnya pemenang dengan karya-karya baru mereka.
“Lomba Kaligrafi IRCICA yang diadakan setiap tiga tahun, yang tahun ini merupakan lomba ke- 8 telah menunjukkan nilai membanggakan sebagai berkontribusi nyata dalam menjaga turas Islam,” ujar Dr Halit.
IRCICA yang tahun ini merayakan ulang tahunnya ke-30 merupakan sebuah lembaga yang menjadi titik pusat rujukan dalam mengembangkan seni dan budaya.
Selanjutnya Dr Halet mengatakan bahwa kompetisi ini bukan hanya milik negara muslim, tetapi merupakan ajang bagi seluruh pemerhati seni kaligrafi di dunia.
Kompetisi ini diadakan pertama kali pada tahun 1980-an, yang merupakan gagasan  Organisasi Konferensi Islam (OKI), dimana Dr Ekmeleddin Ihsanoglu ketika itu menjadi Dirktur IRCICA serta pemrakarsa lomba.
Lomba ini melibatkan anggota dewan juri yang dipilih dari beberapa master kaligrafi dari berbagai negara, memperlombakan 10 cabang kaligrafi diikuti oleh 683 partisipan dari 31 negara dengan 969 karya.
Lomba kali ini disponsori oleh salah salah satu lembaga pemerhati Seni dan Budaya dari Uni Emirat Arab (UEA). Dalam sambutannya, wakil dari lembaga ini mengatakan bahwa lomba ini merupakan lomba semata dan bukan misi pemindahan budaya dan seni. Proyek tersebut diharapkan bisa mendukung budaya Abu Dabi menuju perubahan yang lebih baik.
Dari 683 partisipan dari 31 negara, serta 969 karya yang dinilai pada akhir lomba, akhirnya menentukan 64 peserta dari 15 negara sebagai pemenangnya.
1. Jali tsulus:
Mohammed Yaman, Turki. ($ 7.500)
Abdurrahman Depeler, Turki ($ 5.000)
Ahmed Faris Rizk Awadh, Mesir ($ 2.500)
2. Tsulus
Sabah Erbili, Inggris ($ 7.500)
Eymen Abdullah Hasan, Kuwait ($ 5000)
Mahfuz Zennun al-Ubayd, Iraq ($ 2.500)
3. Naskhi
Sabah Erbili, Inggris ($ 7.500)
Hadi Kazan Naif El-Derace, Iraq ($ 5000)
Halil Ömer Dabba ($ 2.500)
4. Jaly Ta’liq
Juara pertama dan kedua tidak ada
Ketiga Eymen Abdullah Hasan, Kuwait ($ 2000)
5. Nasta’lik
Ali Reza Muhibbi ?eyhlari, Iran ($ 5000)
Gasem Memarzade Ghaffar, Iran ($ 3000)
Mehdi Foruzandeh, Iran ($ 2000)
6. Jaly Diwani
Muhanned Al-Sai, Suriah ($ 5000)
Abdulrazzak Mohamad Mahmod(BAI-3000 dolar),
Gamal Mahmoud M. Afifi, Mesir ($ 2000)
7. Diwani
Abdülrezzak Karakas, Suriah ($ 3000)
Hussein Ali, Suriah ($ 2000)
Abdülrezzak Al-Mahmoud, UAE ($ 1000)
8. Kufi
Muhammad Ashraf Hira, Pakistan ($ 2000)
Kemal Bin Abdul Qadir al-Bahri, Tunis ($ 1.500)
Amer Bin Jeddou, Tunis ($ 1000)
9. Riq’ah
Ahmad Majid Khayate, Suriah ($ 2000)
Mahmoud Abdullatif, Suriah ($ 1.500)
Fatma Juma Ibrahim, Suriah, ($ 1000)
10.Magribi
Jamal Bensaid, Maroko ($ 2000)
Nur Khamidiyah, Indonesia ($ 1.500)
Muhieddin Khcharem, Tunis ($ 1000 dolar)

Dalam lomba ini juga dibagikan sebanyak 32 hadiah bagi juara harapan dan dalam setiap cabang, juga penghargaan insentif bagi 8 pemenang lainnya. Press release pengumuman hasil lomba bisa diunduh di alamat situs IRCICA.

Selasa, 10 Januari 2012

PRESTASI INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL

Bangga menjadi bangsa Indonesia, cinta kepada Indonesia. Walaupun pada kenyataan sekarang ini korupsi masih merajalela di negara Indonesia, masih banyak orang miskin, serta banyaknya hujatan yang di tujukan kepada pemerintah, sebagai cermin karena masih carut-marutnya hukum yang ada di negeri Indonesia. Biar bagaimanapun juga kita tetap harus menghargai usaha pemerintah yang sudah bersusah payah mempertahankan negara kesatuan RI. Terlepas dari hal tersebut di atas, Indonesia masih memiliki prestasi. Seperti apakah Indonesia prestasi Indonesia di mata dunia internasional?

 Untuk tahun 2011 ini setidaknya ada 10 prestasi Indonesia yang membanggakan di dunia internasional. Simak info berikut ini :

1. “Star 50″ buatan PT PAL Indonesia merupakan salah satu kapal terbaik di dunia.
Kapal “Star 50″ sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini merupakan Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia. Merupakan salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000 ton. Kapal ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia. Star 50 menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan memiliki kecepatan maksimal 14,5 knot. Setelah diuji coba di lautan, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 16,5 knot. Kualitas kehalusan bodi kapal ini tak kalah dengan kapal-kapal asing.
Azurite Invest Ltd, British Virgin ILand, Singapura telah memesan kapal jenis niaga ini. Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah kapal kesembilan dari kapal kelas DSBC yang berhasil diekspor ke sejumlah negara. Beberapa negara yang pernah mengimpor kapal jenis ini adalah Hongkong (4 unit) , Jerman (2 unit), Turki (2 unit) dan Singapura (1 unit).

2. Toyota Kijang Innova, mobil terpopuler di Uni Emirat Arab. Sepenuhnya diproduksi di Indonesia.
Tahukah anda bahwa Toyota Kijang Innova begitu terkenal dan banyak dipakai di negara kaya minyak, Uni Emirat Arab. Siapa yang mengira negara yang banyak sekali mendatangkan mobil-mobil mewah dunia itu, ternyata Toyota Innova justru merupakan mobil yang sangat populer di sana.
Toyota Kijang Innova sebagaimana yang dikenal di Indonesia diproduksi sepenuhnya di Indonesia. Tidak ada lagi tempat lain di dunia yang memproduksi kendaraan tersebut. Meskipun dikelola oleh perusahaan Jepang, ternyata apa yang diproduksi di Indonesia mampu menembus pasar yang sangat potensial di luar negeri. Bukan hanya itu, di Dubai banyak pula Daihatsu Terrios melintas di berbagai jalan. Daihatsu Terrios ternyata juga merupakan mobil buatan pabrik Daihatsu Astra Motor di Sunter, Jakarta. Ini berarti semakin banyak mobil buatan Indonesia yang mampu menembus pasar dunia.
Berbagai perusahaan otomotif Jepang yang beroperasi di Indonesia secara diam-diam telah menempatkan Indonesia sebagai basis produksi industri mobil mereka bagi pasar di luar negeri. Kita mengetahui, produksi industri otomotif Jepang tersebut umumnya berupa kendaraan komersial seperti Toyota Innova, Suzuki APV dan Nissan Livina.
Dalam pengembangan industri otomotif tentu melibatkan banyak insinyur dan tenaga ahli Indonesia. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para insinyur Indonesia bahwa mereka ternyata memiliki kemampuan kelas dunia. Ini berarti bahwa kemampuan SDM Indonesia tidak kalah dengan kemampuan tenaga ahli negara lain. Melihat perkembangan tersebut, asumsi yang diambil oleh Pricewaterhouse Coopers bahwa kemampuan human capital Indonesia sangat memadai untuk membawa bangsa ini sebagai kekuatan ekonomi di dunia ternyata bukan mengada-ada.

3. Airbridge (tangga belalai menuju pintu pesawat) yang terkenal di bandara dunia pertama kali dibuat oleh PT Bukaka Teknik Utama, Indonesia.
Tahukah anda bahwa Aircraft Passenger Boarding Bridge (Airbridge) pertama kali diciptakan oleh Perusahaan industri Airbridge di Indonesia yaitu PT Bukaka Teknik Utama. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan Airbridge yang memberikan pelayanan terhadap para penumpang pesawat terbang. Passenger Boarding Bridge merupakan lorong yang menghubungkan pintu pesawat terbang dengan Airport Building (terminal keberangkatan), sehingga Passenger Boarding Bridge berfungsi sebagai tempat berjalannya para penumpang dari Airport Building menuju pesawat dan juga dari arah sebaliknya.
Dalam proses penggunaan passenger Boarding Bridge dipandang lebih baik dari penggunaan landing stair yang sebelumnya banyak digunakan. Selain daripada itu kemudahan pengoperasian alat ini dengan penggunaan sistem elektronik yang ditunjang dengan penggunaan komputer sebagai pusat control pengoperasian
PT Bukaka Teknik Utama merupakan salah satu anak perusahaan dari NV. Hadjhi Kalla yang berlokasi di Ujung Pandang dan didirikan oleh Yusuf Kalla. Ide pertama didirikannya PT. Bukaka Teknik Utama adalah setelah diumumkannya surat keputusan Menteri Perindustrian dengan adanya ketentuan yang mengharuskan perusahaan-perusahaan perakitan kendaraan bermotor menggunakan komponen-komponen dalam negeri.
Pada tanggal 25 Oktober 1978 PT. Bukaka Teknik Utama didirikan di atas lahan seluas 3.000 M2 dengan luas bangunan sekitar 1.000 M2. Pada awalnya berbentuk sebuah bengkel kecil dengan peralatan sederhana.Peralatan yang ada waktu itu adalah 4 buah mesin las, sebuah mesin bubut, sebuah genset 65 KVA dan beberapa peralatan lainnya. Pekerjaannya pada waktu itu adalah memperbaiki mobil dan lokasi awalnya adalah di daerah Babakan, Cilengsi. Pada Maret 1982 lokasi PT Bukaka Teknik Utama pindah ke Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor dengan luas tanah 6,7 ha.

4. Knalpot Mercedes Benz adalah buatan Indonesia (industrinya berada di Purbalingga, Jawa Tengah).
Industri knalpot mobil yang berada di Purbalingga, Jawa Tengah, dipercaya menjadi pemasok bagi produsen mobil Mercedez Benz karena dinilai memiliki kualitas baik. Perusahaan mobil mewah asal Jerman tersebut memesan sebanyak 1.000 unit knalpot. Pemesanan sejak 2004 untuk masa kontrak 1 tahun. Setiap unit knalpot terdiri 2 bagian. Harga per unit, sesuai kontrak sebesar Rp.2 juta.
Terakhir pihak Mercy sudah memesan lagi knalpot sebanyak 1.000 unit untuk mobil seri terbarunya. Setiap 5 tahun Mercy selalu mengeluarkan seri terbaru. Selain melayani pesanan Mercy, knalpot buatan Purbalingga juga dijual untuk masyarakat umum di berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Knalpot untuk pasar lokal dijual pada kisaran Rp.35 ribu hingga Rp.250 ribu per unit. Knalpot ini diproduksi oleh perusahaan Vanvolker Enterprise. Produksinya rata-rata per bulan menghasilkan 500 buah yang dikerjakan oleh 9 pegawai selama 26 hari kerja.

5. Seragam serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah.
Mungkin anda tidak pernah menyangka bahwa bahwa seragam militer North Atlantic Treaty Organization (NATO) dibuat oleh anak bangsa. Puluhan hingga ratusan ribu anggota militer di sejumlah negara, baik Eropa, Amerika, dan Asia termasuk anggota militer dalam negeri, menggunakan seragam buatan pabrik tekstil yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah memenuhi standar NATO sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. PT Sritex juga memproduksi seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain. Perusahaan ini melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara, yakni, Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar, Singapura, Somalia, Sudan, Swiss, Arab, Zimbabwe, Austria dan terakhir Timor Leste. Karena masuk pasar ekspor, harga jual produk di luar negeri pun menyesuaikan.
Harga rata-rata jaket militer anti infra red yang siap dikirim ke Jerman sebesar US$150 atau senilai Rp 1.395.000 (1 US$=Rp 9.300). Untuk penjualan di outlet Solo harga per jaket berkisar Rp.150.000. Seragam militer yang siap dikirim ke Abu Dhabi dijual dengan harga rata-rata US$300.
PT Sritex mampu memproduksi garmen sebanyak 2,5 juta set per bulan, dengan rata-rata pertumbuhan 15%-20% per tahun Kapasitas ini naik dari kapasitas sebelum adanya perluasan industri, 1,5 juta set per bulan. Sementara, untuk produk kain, kapasitasnya mencapai 8-9 juta yard per bulan. Dan produksi benang, berkisar 7.000 bal per bulan.
  
6. Gamelan menjadi kurikulum sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat dan Jepang.
Gamelan Jawa telah menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan kode mata kuliah PERF250 - Special Indonesian Gamelan berdasarkan kesepakatan kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington dengan NZSM pada tahun 1975. Kesepakatan ini ditindak-lanjuti dengan pemberian seperangkat gamelan Pelog oleh KBRI Wellington dengan status ‘pinjaman permanen’.
Jumlah mahasiswa ‘gamelan course’ tahun 2011 mencapai 23 orang. Melebihi batas maksimal penerimaan mahasiswa khususnya untuk mata kuliah PERF250 sebanyak 18 orang. Ini menunjukkan besarnya minat mahasiswa NZSM untuk mendalami seni budaya Indonesia khususnya gamelan. Jangka waktu pengajaran sangat singkat yaitu satu semester atau kurang lebih 13 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, selain mahasiswa harus mampu memainkan sebanyak 3 gending gamelan dengan teknik menabuh yang baik, mereka juga harus mendalami teori tentang sejarah dan perkembangan gamelan.
Kepiawaian para mahasiswa tersebut ditampilkan dalam acara Ujian Akhir mata kuliah gamelan Jawa bertajuk “Heavenly Gongs : Music from Java” pada Minggu, 12 Juni 2011 lalu yang diselenggarakan di Adams Concert Room (ACR) NZSM. Acara tersebut mampu membuat kagum sekitar 200 penonton dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, pengajar, masyarakat New Zealand dan Indonesia.
Festival Gamelan Dunia pertama diadakan tahun 1986 di Kanada. Setidaknya terdapat ratusan lebih kelompok ensambel dan studi gamelan di Amerika Serikat, belum lagi di negara lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas Festival Gamelan Dunia tersebut, Singapura telah menjadikan gamelan sebagai mata pelajaran wajib di berbagai sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
Di Amerika, gamelan Jawa sudah terkenal di berbagai universitas unggulan, seperti Universitas California di Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San Jose University (gamelan Sekar Kembar), Lewis and Clark College (Kyai Guntur Sari), Michigan, Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin, Wesleyan, dan ratusan universitas terkemuka lainnya.
Di Jepang, gamelan sudah menjadi media ajar di berbagai universitas, seperti Tokyo University of Fine Art and Music dengan grup gamelannya yang bernama Kyai Lambang Sari, di Kuntachi College of Music (Gamelan Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka University, Hyogo University, Tokyo Osaka-Tohogakuen (semuanya college of music).

7. Brand internasional Gucci dan Christian Dior menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.
Brand internasional Gucci ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Tenun Indonesia telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun Indonesia dianggap sangat berharga karena handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand internasional seperti Gucci mau bekerjasama dengan pengrajin tenun di Indonesia.
Namun yang sangat disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri terhadap tenun tradisional masih rendah. Dahulu batik pun demikian. Namun sekarang, produksi batik telah berkembang sangat pesat.
Dan kini 2 rumah mode internasional, Gucci dan Christian Dior telah menggunakan tenun Indonesia untuk digunakan dalam produk mereka. Tenun merupakan hasil karya berupa kain yang dibuat dengan benang dan dimasukkan ke dalam pakan pada alat yang disebut lungsin. Dan tenun masih terbagi lagi menjadi songket, yang merupakan tenun dengan benang emas atau perak, kemudian ada ikat, dobel ikat, dan pakan.
Tentunya kita bangga melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal craftsmanship ini tampil di runway designer international mulai dari Milan, Paris, dan kini London. Dalam fashion week Spring tahun 2010, Frida Gianini dari rumah mode Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal yang menggunakan Ikat (kain tenun dan motif tenun khas Indonesia terutama Sumbawa).
Burberry pun mengeluarkan koleksi Spring untuk tahun 2012 yang juga menggunakan Ikat yang menawan. Dipadu dengan fabrics yang nyaman, membuat Burberry tampil sangat khas.
Bila desainer mancanegara saja bangga menggunakan kain ikat tenun untuk ragam fashion mereka, mengapa para designer dalam negeri tidak melakukan hal yang sama? Oleh karena itu tak perlu anda jauh-jauh berbelanja fashion ke luar negeri, sebab kenyataannya bahan baku fashion mereka justru berasal dari negeri kita sendiri.

8. Tas ‘Bagteria’ buatan Indonesia terpampang indah di berbagai etalase mall-mall kelas atas di 32 negara di seluruh penjuru dunia.
Tas merek ‘Bagteria’ merupakan hasil karya Nancy Go, seorang putri bangsa keturunan Brazil yang berhasil merambah kancah mode dunia dengan tas-tas cantiknya. Nancy bersama suaminya Bert Ng, memilih nama merek “Bagteria” yang terkesan global dan mengandung unsur humor. Hal tersebut sengaja dilakukan agar bisa memainkan citra produknya. Bagteria diharapkan terkenal seperti bakteri yang mewabah, menjadi ‘infeksi’ di seluruh dunia. Nancy den Bert mendirikan PT Metamorfosa Abadi, yang merupakan payung hukum Bagteria.
Dengan modal Rp.300 juta, pada bulan Mei 2000 mereka membuat workshop pembuatan tas dengan menyewa sebuah rumah, yang letaknya persis di depan kediaman keluarga Ng di kawasan Jakarta Barat. Saat itu, mereka hanya mempekerjakan 5 karyawan.
Nancy lahir di Sao Paulo Brazil pada tanggal 6 Januari 1963. Ia sempat disarankan untuk mendaftarkan ‘Bagteria’ di italia dan mengubah mereknya dengan kata-kata berbau Italia. Tujuan tersebut terutama masalah gengsi di mana Italia memang terkenal dengan fashionnya. Namun Nancy memutuskan untuk mempertahankan merek ‘Bagteria’ dan mendaftarkannya di Indonesia. Di Eropa dan Amerika, merek Bagteria setaraf dengan Louis Vuitton, Chanel, atau Christian Lacroix. Public figure dunia yang mengenakan tas Bagteria ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips (cucu Ratu Elizabeth II), Emma Thomson, dan Audrey Tatou.
Mulanya Nancy dan Bert menawarkan Bagteria sebagai produk ekspor. Sebagai langkah awal, mereka membidik Hongkong sebagai kiblat mode Asia. Nancy menawarkan bisnis dengan konsep waralaba. Di tiap negara, mereka memilih satu distributor sebagai master franchise untuk memasarkan Bagteria ke butik pilihan. Namun, ia mengecualikan Taiwan. Khusus untuk negara tersebut, Nancy melakukan bisnis secara kemitraan.
Namun ternyata Indonesia bukan merupakan sasaran pemasaran ‘Bagteria’ yang pertama. Untuk ukuran masyarakat Indonesia, harga jual dalam negeri yang berkisar 1 - 8 juta per tas, masih dianggap terlalu mahal. ‘Bagteria’ memang menggunakan bahan baku yang unik seperti kristal swarovski, manik, payet, batuan semi-precious, hingga emas dan perak dalam ukuran milimeter semuanya dijahit secara teliti satu per satu. Selain itu bahan yang digunakan adalah bulu domba, kulit belut, piton, ostrich, kulit ikan salmon, dan gading mammoth. Bahan-bahan ini dipesan langsung ke Siberia, Islandia, dan Afrika. Nancy juga memanfaatkan bahan lokal, seperti kulit piton, kulit buaya, kerang, kayu, dan perak dari perajin Bali dan Yogya.

9. Kimilsungia, Bunga nasional Korea Utara berasal dari Indonesia
Sejarah dipilihnya bunga nasional Korea Utara, Kimilsungia ini adalah sewaktu Presiden Korea Utara Kim Il Sung melakukan kunjungan diplomatik ke Indonesia pada tanggal 13 April 1965. Pada kesempatan itu, Presiden Indonesia Soekarno mengajak Kim Il Sung berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, sebuah taman besar tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Ketika itu Kim Il Sung berhenti sejenak untuk menikmati deretan anggrek jenis “dendrobium” asal Makassar, yang sedang mekar. Melihat Kim Il Sung tertarik dengan bunga tersebut, Bung Karno langsung memberikan bunga anggrek itu kepadanya sebagai hadiah ulang tahun untuk sang tamu negara.
Bung Karno berinisiatif untuk memberikan nama pada bunga tersebut. Kemudian muncullah nama “Kimilsungia”, yang merupakan perpaduan nama Kim Il Sung dan Indonesia. Sejak saat itu, Kimilsungia diabadikan sebagai bunga nasional Korea Utara.
Kimilsungia kemudian dikembangkan di Korea Utara. Pengembangan bunga itu terus berjalan di Korea Utara. Proses budi daya di negeri itu bukan hanya menjadikan bunga itu terus tumbuh, melainkan dikembangkan menjadi lebih subur. Jika di Indonesia Kimilsunga memiliki 3 kuntum setiap tangkainya, di Korea Utara dibudidayakan menjadi 6 hingga 7 kuntum setiap tangkai.

10. Batik Indonesia mendunia.
Batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.

Batik menjadi semakin terkenal ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.
Belum lama ini Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
Menurut Claire Wolfowitz, isteri mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.  (kompas.com)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI

Merenungkan Manfaat Teknologi Sekarang



manfaat teknologi tak hanya kita fikirkan,kita juga harus merenungkannyaKETIKA semua orang membahas lambatnya hasil pemungutan suara Pemilu 2004 danmenyalahkan penggunaanteknologi komunikasi informasi yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), kita pun tak dapat tersenyum tapi malahmenggeleng-gelengkan kepala. Ditambah dengan berbagai kerunyaman politik, sebagai sesuatu yang lazim pada saat pemilu, semua orang akhirnya menyalahkan teknologi berbiaya Rp 150-an miliar yang digunakan KPU untuk melakukan penghitungan suara.Sepertinya memang ada kebiasaan di antara kita, kalau terjadi kegagalan, kita lebih cepat mencari dan menuding teknologi sebagai sumber kesalahannya. Coba saja perhatikan di sekeliling kita, teknologi menjadi kambing hitam yang benar-benar tidak berdayauntuk membela diri. diMulai dari mesin ATM, jaringan GSM, pemindahan dana elektronik, dan lain sebagainya.
Ironis memang. seharusnya, kita hanya menjadi pengguna yang tidak peduli sama sekali untuk memahamiberbagai kemungkinan yang terjadi pada penggunaan teknologi yang memilikiketerbatasan kemampuan yang dimiliki, keterbatasan anggaran, dan sebagainya. Yang penting,selesaikan saja dulu urusan belakangan adalah yang terjadi di Indonesia.




Hemat Biaya dan Waktu



Kita bayangkan sebelum kita mengenal komputer, atau sekarang masih ada sebagian diantara kita yang belajarnya belum dibantu oleh komputer. Semuanya dilakukan secara sendiri, tentu memakan biaya dan waktu. Coba hitung saja biaya dan waktu yang kita habiskan saat kita mengikuti pelajaran resmi dari SD sampai kuliah bahkan sampai kepada training perusahaan.
Biaya disini bisa kita hitung sendiri mulai dari seragam, tranportasi, alat-alat tulis, penginapanserta ditambah biaya belajar itu sendiri yang kalo di negara kita ini bisa terbayang berapamahalnya. Begitu juga waktu, mulai dari perjalanan untuk menempuh lokasi belajar,waktu belajarnya itu sendiri akan dihabiskan dengan banyak mencacat, setelah capek mencatat baik siswa atau pengajar akan membahas ini sedikit, bahkan yang parah waktuakan habis untuk mencatat-catat saja. Untuk traning karyawan harus rela meninggalkan pekerjaanya karena sememtara pekerjaan setiap hari selalu bertambahkarena lokasi traning yang biasanya berbeda daerah bahkan bisa beda negara.
Dengan e-learning, hal tersebut diatas bisa terpangkas semua, untuk sekolah siswa datang kesekolah dengan materi yang sudah dibagikan kepada siswa terlebih dahulu, sehinggawaktu dikelas bisa digunakan untuk dikusi. Untuk karyawan bisa dilakukan langsung di depanmeja kantornya tanpa harus keluar kota atau negara asalkan tools untuk belajar online tersedia.

sumber: http://ariesdayat.blogspot.com/

NASA tertarik dengan Robot buatan Anak Indonesia

Karena mereka sering lupa mengurus akuarium di rumah dan memberi makan sehingga membuat ikannya mati rupanya memantik gagasan penelitian Zuraidah Hanifah dan Sayyidathu Thifalatqiyya. Dua siswa Madrasah Techno Natura, Depok, Jawa Barat, itu pun menggagas robot pemelihara akuarium. Akhirnya mereka menciptakan Eco-Bot. Eco-Bot mengatur suhu udara, tingkat kelembapan, volume air, hingga beragam kebutuhan ikan. Alat buatan Zuraidah (15 tahun) dan Sayyidathu (17 tahun) ini bekerja secara otomatis. Sensor-sensor yang dipasang di terrarium, semacam ekosistem buatan, membaca setiap perubahan yang terjadi dan mengirimkan informasinya ke ruang pengendali yang disebut Lab Quest lewat kabel. Ekosistem seluas 1 x 1 meter ini ditata serupa dengan alam. Ada bagian danau, daratan kering, lapisan pasir, tanah kerikil, pepohonan kecil, hingga penghuni bergerak, seperti ikan, hamster, kura-kura, dan katak. Lalu ada 14 sensor berbentuk batangan tersebar, yang berfungsi merekam beragam informasi.


Semua informasi lalu dikirim serta diolah di komputer dan ditampilkan di layar di Lab Quest. Jika suhu udara terekam di atas standar yang ditetapkan, komputer akan mengirimkan perintah lewat kabel ke kipas angin di terrarium. Sssrrr, kipas pun berputar mendinginkan udara. Mesin kecil pemberi makanan juga bekerja sesuai dengan perintah berkala yang diberikan komputer. Kedua siswa memanfaatkan peranti lunak bernama program Lab View, yang mengirimkan perintah-perintah kehidupan sesuai dengan skenario yang dibuat. Rangkaian inilah yang kemudian dinamakan Ecosystem Robot, yang lalu disingkat menjadi Eco-Robot. Untuk membuatnya, kedua siswi home schooling ini menghabiskan waktu sekitar sebulan. Berkat rancangannya yang terbilang unik dan cemerlang, kedua siswi ini mendapat kesempatan mempresentasikannya pada acara yang diselenggarakan lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, di Kedutaan Besar Amerika Serikat, April lalu. Mereka mendemonstrasikan karya mereka bersama dua siswa lain yang mempresentasikan Telescope Robot atau T-Bot.

sumber: http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2011/08/nasa-tertarik-dengan-robot-buatan-anak.html

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More